Sejarah bekam
Bekam sudah
dikenal sejak zaman dulu, yaitu kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang sampai Babilonia, Mesir kuno, Saba,
dan Persia. Pada zaman Nabi
Muhammad, dia menggunakan tanduk kerbau atau
sapi, tulang unta, gading gajah.
Disebutkan oleh Curtis N, J (2005), dalam artikel Management of Urinary
tract Infections: historical perspective and current strategies: Part 1-before
antibiotics. Journal of Urology. 173(1):21-26, January 2005. Bahwa catatan
kedokteran tertua Ebers
Papyrus yang ditulis sekitar tahun 1550 SM di Mesir kuno menyebutkan masalah bekam.[1]
Hippocrates (460-377 SM), Celsus (53 SM-7 M), Aulus
Cornelius Galen (200-300 M) mempopulerkan cara pembuangan secara
langsung dari pembuluh darah untuk pengobatan di zamannya. Juga sering digunakan oleh orang Romawi, Yunani, Byzantium dan Itali
oleh para rahib yang meyakini akan keberhasilan dan khasiatnya
Bekam dalam Islam
Keutamaan dan manfaat bekam
Menurut
keyakinan umat Muslim, bekam adalah salah satu pengobatan yang
paling ideal bagi mereka,[2]
dan terbaik[3] bagi umat Nabi Muhammad, kemudian di dalam berbekam terkandung
kesembuhan[4][5][6][7][8][9]
dan terdapat kebaikan.[10]
Berbekam
sangat pula diyakini oleh umat Muslim dapat meringankan otot
yang kaku dan mempertajam pandangan mata orang yang di bekam.[11][12][13] Berbekam itu diyakini pula menjadi penetral
ketegangan emosi seseorang,[14] kemudian perintah berbekam sendiri menurut
kisah dari Abdullah bin Mas'ud adalah anjuran dari para malaikat ketika Nabi Muhammad SAW sedang Mi'raj ke Sidrat al-Muntaha.[15][16][17][18]
Sejarah bekam
Bekam sudah
dikenal sejak zaman dulu, yaitu kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang sampai Babilonia, Mesir kuno, Saba,
dan Persia. Pada zaman Nabi
Muhammad, dia menggunakan tanduk kerbau atau
sapi, tulang unta, gading gajah.
Disebutkan oleh Curtis N, J (2005), dalam artikel Management of Urinary
tract Infections: historical perspective and current strategies: Part 1-before
antibiotics. Journal of Urology. 173(1):21-26, January 2005. Bahwa catatan
kedokteran tertua Ebers
Papyrus yang ditulis sekitar tahun 1550 SM di Mesir kuno menyebutkan masalah bekam.[1]
Hippocrates (460-377 SM), Celsus (53 SM-7 M), Aulus
Cornelius Galen (200-300 M) mempopulerkan cara pembuangan secara
langsung dari pembuluh darah untuk pengobatan di zamannya. Juga sering digunakan oleh orang Romawi, Yunani, Byzantium dan Itali
oleh para rahib yang meyakini akan keberhasilan dan khasiatnya
Bekam dalam Islam
Keutamaan dan manfaat bekam
Menurut
keyakinan umat Muslim, bekam adalah salah satu pengobatan yang
paling ideal bagi mereka,[2]
dan terbaik[3] bagi umat Nabi Muhammad, kemudian di dalam berbekam terkandung
kesembuhan[4][5][6][7][8][9]
dan terdapat kebaikan.[10]
Berbekam
sangat pula diyakini oleh umat Muslim dapat meringankan otot
yang kaku dan mempertajam pandangan mata orang yang di bekam.[11][12][13] Berbekam itu diyakini pula menjadi penetral
ketegangan emosi seseorang,[14] kemudian perintah berbekam sendiri menurut
kisah dari Abdullah bin Mas'ud adalah anjuran dari para malaikat ketika Nabi Muhammad SAW sedang Mi'raj ke Sidrat al-Muntaha.[15][16][17][18]
Referensi
2. ^ "Sesungguhnya cara pengobatan
paling ideal yang kalian pergunakan adalah hijamah (bekam)". (Muttafaq ‘alaihi, Shahih Bukhari no. 2280 & Shahih Muslim no. 2214)
4. ^ Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya
pada bekam itu terkandung kesembuhan.” (Kitab Mukhtashar
Muslim no. 1480, Shahihul Jaami' no. 2128 & Silsilah al-Hadiits ash-Shahiihah
no. 864, karya Imam al-Albani)
5. ^ Dari Ashim bin Umar bin Qatadah,
dia memberitahukan bahwa Jabir bin Abdullah
pernah menjenguk al-Muqni’, dia bercerita: “Saya tidak sembuh
sehingga saya berbekam, karena sesungguhnya saya pernah mendengar rasulullah
bersabda: ‘Sesungguhnya di dalamnya terkandung kesembuhan’.” (HR. Ahmad, Bukhari,
Muslim, Abu Ya’la, al-Hakim, al-Baihaqi)
6. ^ "Kesembuhan bisa diperoleh
dengan 3 cara yaitu: sayatan pisau bekam, tegukan madu, sundutan api.
Namun saya tidak menyukai berobat dengan sundutan api." (HR. Muslim)
7. ^ "Penyembuhan terdapat dalam
tiga hal, yakni meminum madu, sayatan alat bekam, dan sundutan dengan api,
dan saya melarang umatku berobat dengan sundutan api." (HR. Bukhori)
8. ^ Dari Uqbah bin Amir, Rasulullah
bersabda: “Ada 3 hal yang jika pada sesuatu ada kesembuhan, maka kesembuhan itu
ada pada sayatan alat bekam atau minum madu atau membakar bagian yang sakit,
dan saya membenci pembakaran (sundutan api) dan tidak juga
menyukainya.” (HR. Ahmad dalam Musnad-nya)
9. ^ Dari Ibnu Umar, Rasulullah
bersabda: “Jika ada suatu kesembuhan pada obat-obat
kalian maka hal itu ada
pada sayatan alat bekam.” Dia bersabda: “Atau tegukkan madu.” (Kitab Kasyful Astaar‘an Zawaa-idil
Bazar, karya al-Haitsami, III/388)
10. ^ "Jika pada sesuatu yang kalian
pergunakan untuk berobat itu terdapat kebaikan, maka hal itu adalah
berbekam."
(Shahih Sunan Ibnu Majah, karya Syaikh Al-Albani
(II/259), Shahih Sunan Abu Dawud, karya Syaikh Al-Albani (II/731))
11. ^ Dari Ibnu Abbas, nabi bersabda:
"Orang yang paling baik adalah seorang tukang bekam (Al Hajjam)
karena ia mengeluarkan darah kotor, meringankan otot kaku dan mempertajam
pandangan mata orang
yang dibekamnya." (HR. Tirmidzi, hasan gharib)
12. ^ Dari Anas bin
Malik, rasulullah bersabda: “Kalian harus berbekam dan menggunakan al-qusthul
bahri." (HR. Bukhari,
Muslim, Ahmad, dan an-Nasai dalam kitab as-Sunan al-Kubra no. 7581)
13. ^ Dari Jabir al-Muqni, dia
bercerita: “Saya tidak akan merasa sehat sehingga berbekam,
karena sesungguhnya saya pernah mendengar rasulullah bersabda: "Sesungguhnya pada bekam itu terdapat kesembuhan’.” (Shahih Ibnu Hibban (III/440))
14. ^ Dari Anas bin
Malik, dia bercerita: “Rasulullah bersabda: ‘Jika terjadi panas
memuncak, maka netralkanlah
dengan bekam sehingga tidak terjadi hipertensi pada salah seorang di
antara kalian yang akan membunuhnya’.” (Diriwayatkan oleh al-Hakim dalam kitab al-Mustadrak,
dari Anas secara marfu’, dia menshahihkannya yang diakui pula oleh adz-Dzahabi (IV/212))
15. ^ Dari Abdullah bin Mas’ud, dia
berkata: “Rasulullah pernah menyampaikan sebuah hadits tentang malam dimana dia
diperjalankan bahwa dia tidak melewati sejumlah malaikat melainkan mereka semua
menyuruh
dia dengan mengatakan: ‘Perintahkanlah umatmu untuk berbekam’.” (Shahih Sunan at-Tirmidzi, Syaikh al-Albani (II/20), hasan gharib)
16. ^ Pada malam saya diisra'kan, saya
tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan mereka berkata: “Wahai
Muhammad suruhlah umatmu melakukan bekam.” (HR Sunan Abu Daud, Ibnu
Majah, Shahih Jami'us Shaghir 2/731)
17. ^ Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah
bersabda: “Tidaklah saya berjalan melewati segolongan malaikat pada malam saya
diisra’kan, melainkan mereka semua mengatakan kepada
saya: ‘Wahai Muhammad, engkau harus berbekam’.” (Shahih Sunan Ibnu Majah, Syaikh al-Albani (II/259))
18. ^ Dari Ibnu Umar,
Rasulullah bersabda: “Tidaklah saya melewati satu dari langit-langit
yang ada melainkan para malaikat mengatakan: ‘Hai Muhammad, perintahkan ummatmu
untuk berbekam,
karena sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist, dan syuniz (semacam tumbuh-tumbuhan)’.”
(Kitab Kasyful Astaar ‘an Zawaa-idil Bazar,
karya al-Haitsami, III/388)
19. ^ Dari Ibnu Umar, dia berkata, dia
berkata, rasulullah bersabda: "Hijamah sebelum makan pagi adalah paling
ideal. Hijamah itu dapat menambah kecerdasan akal, menambah kekuatan hafalan
orang-orang yang menghafal, siapa yang hendak melakukan pengobatan dengan
hjamah, hendaklah dia melakukannya pada hari Kamis, atas nama Allah. Hindarilah
hijamah pada hari Jum’at, hari Sabtu dan hari Ahad. Lakukanlah hijamah pada
hari Senin dan Selasa. Hindari hijamah pada hari Rabu, karena itu merupakan
hari ketika Ayyub di timpa bala’. Penyakit lepra dan kusta tidak muncul
melainkan pada hari Rabu atau malam Rabu." (Shahih Sunan Ibnu Majah,
Al-Albany, 2/261)
20. ^ Dari Abdullah bin Mas’ud, dia
berkata, rasulullah bersabda: "Waktu yang paling baik bagi kalian untuk
melakukan hijamah ialah pada tanggal 17, 19, dan 21 (dari bulan
Qomariyah)." (Shahih Sunan At-Tirmidzi)
21. ^ Al-Khallal berkata, saya diberitahu
oleh Ismah bin Isham, dia berkata, saya diberi tahu Hambal, dia berkata:
"Abu Abdullah Ahmad bin Hambal biasa melakukan hijamah kapanpun
ketika darah bergejolak (tidak normal), dan kapanpun waktunya." (Ath-Thibb
An-Nabawy, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, hal. 59)
bekam , apakah bekam itu , bekam adalah , sejarah bekam, bekam dalam islam, sejarah bekam di Indonesia,
tulisan bag 2 dari muhammad b yaman , praktisi bekam di bandung
Sumber :
http://bekambandung.com/
https://en.wikipedia.org/wiki/Hijama
https://manfaat.co.id/manfaat-terapi-bekam